Wednesday, 4 July 2012

Mungkinkah Bandara di Indonesia menjadi Airport City ?


Airport City-Dusseldorf, Jerman  -  duesseldorf-international.de

Bandara Soekarnoa Hatta  saat kini mengalami perkembangan lalulintas yang pesat antar negara maupun penerbangan dalam negeri . Semakin tingginya geliat bisnis penerbangan di dalam negeri, harus dibarengi dengan berbagai upaya pembenahan sarana dan prasarana bandara untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna moda transportasi udara yang kini semakin besar. Di beberapa negara, bandara dengan lalulintas penerbangan yang tinggi telah menjadi Airport City. Bandara yang mempunyai prospek berkembang harus mulai menyiapkan area lahan untuk pengembangan menjadi kota airport (admin)


Bandara dikembangkan layaknya mal dan hotel
Desain Perluasan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Jakarta
Pihak pengelola bandara yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II tertarik untuk  mengembangkan bandara di Indonesia dengan konsep Airport City. Konsep tersebut memberi gambaran bandara tidak lagi sekadar tempat beroperasinya operator maskapai pesawat udara, naik turunnya pesawat udara, bongkar muat dan pergerakan penumpang saja.

Pengembangan bandara perlu dipadukan dengan pusat perbelanjaan mewah, pusat bisnis, dan pusat hiburan. Tidak hanya itu, konsep Airport City juga memadukan bandara dengan hotel dan penginapan, pengiriman barang (kargo), industri park, dan fasilitas lain layaknya sebuah kota.
Pengembangan bandara dengan konsep ini diklaim terbukti meningkatkan kontribusi ekonomi yang sangat signifikan bagi daerah sekitar dan negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Selain itu, bisa meningkatkan customer satisfaction index (CSI), kenyamanan dan perlindungan bagi para pengguna jasa dan pemangku kepentingan pada umumnya.
Angkasa Pura I dan II menggandeng Kedutaan Besar  Amerika Serikat di Indonesia, untuk menggali potensi pengembangan bandara dengan konsep Airport City tersebut. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Soetomo mengatakan pihaknya sedang melakukan transformasi dengan mengacu pada konsep Airport City yang akan dibahas dalam workshop Global Airports Indonesia 2012 ini.

“Ini akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang positif bagi bandara-bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero),” ungkap Tommy di acara Workshop Global Airports Indonesia 2012 di Pasific Place, Jakarta, Selasa (26/6).
Di tempat yang sama, Direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S. Soenoko juga mengatakan, dalam menghadapi pertumbuhan traffic dan penumpang yang sangat tinggi di Bandara Soekarno Hatta, pihaknya sedang membuat grand design Pengembangan bandara internasional tersebut.
Indonesia saat ini memiliki 17.000 pulau dan 270 juta penduduk, dengan jumlah Bandara sebanyak 233 bandara. Dari jumlah bandara tersebut, 25 bandara dikelola di bawah BUMN (13 Bandara di bawah Angkasa Pura I dan 12 Bandara Angkasa Pura II), Freeport Indonesia (1 bandara). Sisanya dikelola di bawah pengawasan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara.
Konsep Airport City telah efektif diadopsi oleh banyak bandara terbaik di dunia, dan telah terbukti menjadi instrumen dalam peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan dan meningkatkan pendapatan operator bandara.
Tidak hanya itu, bandara yang dikembangkan sebagai Airport City mampu menghasilkan kontribusi ekonomi kepada para pemangku kepentingan, masyarakat sekitar dan dalam arti yang lebih luas menciptakan kesempatan kerja yang banyak, mendorong investasi, mendorong perdagangan dan kegiatan pariwisata.Sumber : merdeka.com

Airport city di Dublin- Irlandia  -  worldarchitecturenews.com

Pendapat Ciputra tentang Airport City

Kebutuhan pengembangan bandara berkonsep kota atau airport city sudah mendesak seiring mayoritas sudah over capacity. Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak, karena pemerintah mengalami keterbatasan dana, bahkan regulator dinilai menjadi faktor penghambat pengembangan lalu lintas udara.

Pemerintah Amerika Serikat  bahkan menyatakan ketertarikannya untuk membantu pengembangan bandara di Indonesia, namun dengan cara menggandeng pengusaha-pengusaha asal AS yang berpengalaman dibidang kebandarudaraan.

Pengusaha property kawakan Ciputra mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat melakukan pembangunan airport city seiring kebutuhan yang tinggi.
"Soal airport city ini merupakan kesempatan besar bagi Angkasa Pura untuk melakukan transformasi bandara menjadi kluster, pusat kegiatan masyarakat," kata Ciputra saat menjadi pemateri dalam Seminar Global Airports Indonesia 2012, di Jakarta,

Dia menjelaskan untuk membangun bandara menjadi airport city ini yang terpenting adalah pasar yang sudah ada, serta harus didukung pemerintah.
"Saya dahulu bangun kota tidak ada modal, sekarang saya sudah membangun 70 kota di Indonesia termasuk membangun pusat rekreasi Ancol. Sekarang pengunjung Ancol sudah 50 juta orang, lalu kami kembangkan dengan membangun perumahan," kata Ciputra.

Menurutnya, tantangan bagi pengelola bandara untuk terus mengembangkan bandara sama seperti upayanya mengembangkan kota termasuk super blok Ciputra World. 
"Jadi saya melihat untuk bandara punya kesempatan besar untuk membangun kota dalam kota. Harus punya perencanaan 50-100 tahun kedepan untuk memindahkan bandara ke lahan lain, karena nantinya akan sangat mahal sekali," tutur Ciputra.sumber : bisnis.com