Tuesday 27 March 2012

Masterplan Tekno Park Solo : Mendukung Pengembangan Mobnas


Tampak view keseluruhan kompleks Solo Techno Park (final design) dilihat dari main entrance

Saat kini , Solo sangat dikenal karena munculnya mobil Nasional Esemka Rajawali yang dibuat lengkap oleh gabungan murid murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Pada bulan Maret 2012 telah dipesan 8.000 unit.Kerinduan adanya mobil nasional telah
dimulai sejak 30 tahun yang lalu.Pada tahun 1976 telah ada mobnas bernama Morina (Mobil Rakyat Indonesia) produk dari PT.Germak Motor yang hanya bertahan 5 tahun.Pada tahun 1993 keluar prototip Mobnas Maleo produk IPTN yang akan dijual di tahun 1997, tetapi tahun 1996 keluar Mobnas Timor dan Bimantara yang awalnya keseluruhan diimpor dari Korea.dan akhirnya terhenti saat krisis moneter 1998. Apakah Mobnas Esemka Rajawali juga akan mengalami nasib yang sama ? nampaknya hambatan mulai nampak, pada bulan Februari 2012 di tes emisi gas buang  di Jakarta tidak lulus uji, bandingkan dengan bus bus umum yang knalpotnya hitam dibiarkan lewat.Nampaknya, lobi produsen  mobil negara lain yang telah lama di Indonesia sangat kuat ke aparat Pemerintah.   


Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bertekad menjadikan Kota Solo sebagai kota vokasi dan pusat inovasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tekad itu disusul dengan rencana dibangunnya Solo Techno Park sebagai pusat pendidikan dan teknologi, pusat riset, pusat pelatihan dan pusat inkubasi produk baru, serta pusat industri dan perdagangan.

Solo Techno Park merupakan kawasan terpadu menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah, yang sarat dengan teknologi, di kawasan Pedaringan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. 
Meskipun pembangunan kawasan baru mencapai 30 persen, Pemkot Solo menggelar soft launching kawasan tersebut di Gedung Pusat Research and Development (R&D). Gedung itu kini digunakan oleh para peserta pendidikan dan latihan Surakarta Competency and Technology (SCTC).

Gedung riset dan pengembangan tersebut merupakan tempat pendidikan dan pelatihan mekanik, las, bisnis inkubator, dan pusat pelayanan inovasi untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Selain gedung R&D, di kawasan Solo Technopark juga berdiri Gedung Teaching Factory, yang akan digunakan sebagai tempat pelatihan dan produksi dengan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan SMK-SMK di Kota Solo.(R&D). Gedung itu kini digunakan oleh para peserta pendidikan dan latihan Surakarta Competency and Technology (SCTC).

Gedung riset dan pengembangan tersebut merupakan tempat pendidikan dan pelatihan mekanik, las, bisnis inkubator, dan pusat pelayanan inovasi untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Selain gedung R&D, di kawasan Solo Technopark juga berdiri Gedung Teaching Factory, yang akan digunakan sebagai tempat pelatihan dan produksi dengan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan SMK-SMK di Kota Solo.


 lokasi Solo Techno Park


View kompleks STP dari belakang 



Architectural scale model - maket presentasi


Solo Techno Park Development Phase

Fase 1 pembangunan infrastruktur jalan, pagar dan gedung teaching factory



Fase 2 pembangunan gedung SCTC, R&D, business incubator A


Fase 3 pembangunan jembatan (fly over), area parkir, persiapan lahan utk bangunan office utama dan tower 


Fase 4 pembangunan office utama dan tower, business incubator B, exhibition, open theater, support utilities dan industry cluster

Fase terakhir - penataan area parkir dan landscapping