Jepang merupakan negara kepulauan yang banyak jumahnya dan nilai tanah sangat tinggi di perkotaan yang berkembang pesat. Hal ini disebabkan 70 persen penduduknya lebih senang tinggal di perkotaan. Mengingat kondisi demikian, penduduk Jepang meng-optimal-kan penggunaan ruang di area yang sangat sempit. Apakah dalam membangun tidak ada advis planning dari Dinas Tata Kota ? atau pemerintah kota lebih menghargai status kepemilikan lahan Hak Milik warganya dibandingkan bentuk bangunan. Hal ini dapat dilihat pada foto berbagai model bangunan berikut ini (admin)
Gambar terbesar di atas adalah sebuah toko Ramen di daerah Sangenjaya. Dua gambar lainnya adalah gedung yang lebih mirip tembok atau pagar dibandingkan gedung (itu benar-benar gedung yang dihuni dan digunakan).
Beberapa gambar di atas adalah photo-photo dari gedung-gedung yang "over ramping" berdiri bersebelahan.
Gambar di atas sebelah kanan adalah foto dari Gedung yang lebarnya hanya seukuran 1 pintu. Gedung pada foto di kiri bahkan lebarnya tidak sampai 1 pintu, mungkin lebih pantas disebut "tembok" daripada "gedung". Berikut ini adalah dua gambar dari sisi lainnya.
Bagi kita yang telah terbiasa menikmati tinggal di ruang yang "cukup lapang", mungkin akan sangat kesulitan membayangkan bagaimana bisa tinggal di dalam bangunan-bangunan super sempit di atas, apalagi untuk benar-benar tinggal di dalamnya.
via : feeds.feedburner.com