Di tahun 2004, Urban Ecosystems menekankan sebuah desain inovatif, estetis dan ekonomis, akhirnya menarik perhatian Madrid Municipal Housing Corporation's Residential Innovation Office dengan membuat kompetisi desain.
Tema kompetisi tersebut adalah ide desain Eco-Boulevard dimana para pesertanya diminta untuk mendesain ruang publik terbuka di Vallecas, pinggiran Madrid. Salah satu tuntutan kompetisi tersebut: meningkatkan tingkat kenyamanan, mempromosikan interaksi sosial antar warga, sekaligus memiliki sitem keberlanjutan (sustainable) terhadap pertumbuhan kota. Eco-Boulevard tersebut nantinya akan menempati lahan sebesar 500 meter x 50 meter.
Urban Ecosystems kala itu mengajukan sebuah konsep inovatif yang dapat ditempatkan tak hanya di Madrid, melainkan di seluruh belahan dunia. Air Tree, demikian nama julukan terhadap proyek itu, kemudian menarik perhatian para dewan juri dan akhirnya selesai dibangun pada pertengahan tahun 2007
Ide dari Air Tree sangatlah sederhana, bagaimana menciptakan suatu ruang komunitas sekaligus memberi manfaat ekologis pada lingkungannya dan mudah didirikan dimana saja. Struktur utama instalasi Air Tree sendiri mudah dibongkar pasang dan dipindah, ringan serta dapat berupa hasil daur ulang. Sedianya Air Tree tersebut mampu menampung puluhan hingga ratusan pot tanaman yang disusun bertingkat, tergantung berapa besar dan bentuk struktur utamanya.
Salah satu fungsi Air Tree adalah sebagai sarana pembiakan tanaman atau tree nursery. Dimana apabila tanaman pot tersebut sudah mencapai tinggi tertentu, maka tanaman tersebut dapat dipindahkan di area lain, seperti tepi jalan ataupun area yang membutuhkan. Namun dalam kasus yang terjadi di Vallecas, Madrid, sedianya tanaman pot tersebut yang akan memenuhi Eco Boulevard yang akan terbentang sepanjang 500 meter dengan lebar 50 meter. Diharapkan setelah 20 tahun sejak struktur Air Tree pertama kali berdiri, maka Eco Boulevard sudah bertransformasi menjadi hutan kota, dan sesudahnya struktur tersebut dapat dipindahkan ke lokasi lain atau didaur-ulang.
Air Tree ini diharapkan mampu 'menghidupi' diri sendiri. Karenanya pada bagian teratas Air Tree tersusun panel surya yang mampu menyuplai listrik. Aliran listrik itu digunakan sebagai sumber energi bagi pompa untuk mengalirkan air dari bawah keatas, serta untuk operasional tirai polyester yang berguna untuk pengaturan kelembaban. Dan bukannya tidak memungkinkan, apabila listrik yang dihasilkan oleh panel surya tersebut dapat digunakan untuk penerangan jalan atau dijual kepada negara. Solusi tersebut bisa diterapkan di Indonesia , negara tropis, yang mendapatkan sinar matahari hampir merata sepanjang tahun.
'Keajaiban' Air Tree tidak hanya berhenti disini saja. Setelah instalasi pertama Air Tree terwujud di Madrid, terbukti bahwa suhu didalam lingkup Air Tree lebih rendah 8-10ÂșC dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya, seperti memiliki AC alami ditengah kota. Akhirnya ia pun mampu berfungsi sebagai paru-paru lokal di komunitas tempatnya berdiri. Filter polusi dan panas, itulah fungsi Air Tree yang lain, menyebabkan lingkungan didalam Air Tree menjadi nyaman dan ideal untuk berbagai kegiatan, mulai dari sekadar duduk-duduk hingga olahraga, menjadi sebuah ruang komunitas publik.