Kota Terapung (foto: gooood.hk)
Populasi manusia di bumi yang telah mencapai 70 miliar orang, membuat sebagian orang khawatir akan habisnya lahan kosong di muka bumi. Ditambah lagi adanya hasil penelitian yang menyebutkan dalam satu detik lahir tiga bayi di seluruh dunia.
Hal tersebutlah yang menginspirasi lahirnya mahakarya desain yang disebut Floating City atau Kota Terapung. Desain kota masa depan ini merupakan karya arsitek China, Wei Zhao. Dalam bahasa mandarin kota ini disebut Tian shan ren jian atau yang diartikan sebagai surga dan bumi, yang merupakan bentuk manifestasi fisik dari lukisan China, ShanShui yang melambangkan kehidupan yang ideal.
Wei Zhao, mungkin saja satu dari sekian banyak orang yang memikirikan kondisi masa depan bumi. Dengan bertambahnya populasi manusia, maka sumber daya alam pun makin terbatas, lingkungan akan semakin bermasalah, bumi pun semakin tua, lapisan ozon menipis, air bersih kian sulit dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Untuk itulah dia merancang sebuah kota yang mengambang di udara. Tidak memerlukan tanah, namun, dalam kota yang bentuknya seperti pesawat UFO ini juga terdapat gunung, sungai, dan hutan.
Sesuai rancangan Wei Zhao, kota terapung dioperasikan oleh teknologi maglev, yakni sebuah teknologi levitasi magnet yang dapat mengangkat objek dengan menggunakan prinsip magnet dalam ilmu fisika. Demikian seperti dilansir situs gooood,
Sebuah energi tolakan yang disebabkan oleh magnet pesawat dan magnet bumi akan mengontrol gelombang magnetik di uadra. Selain itu, terdapat molekul-molekul magnet dalam jumlah yang besar, didistribusikan di bagian bawah busur kota yang mengambang. Dengan mengubah gelombang magnetik tolakan dan gaya tarik menarik antara wadah kota dan bumi, maka daerah tersebut dapat mengapung seperti selancar di udara.
Dalam pemikiran sang arsitek, ke depannya kehidupan di kota terapung harus lebih baik daripada bumi di bawahnya. Tidak ada polusi udara, sampah, dan siklus kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tanaman sumber makanan akan dibangun di kabin yang berbeda dengan kabin perumahan.
Sebagai alat transportasi antara kota terapung dengan bumi, akan digunakan pesawat suspensi magnetik kecil. Segala sesuatu dapat didaur ulang dan dikonsumsi kembali, untuk mewujudkan tujuan nol emisi.
Sepintas, proyek masa depan ini seakan-akan seperti sebuah imajinasi yang terlampau tinggi. Namun, bukan berarti segalanya tidak mungkin terjadi. Apalagi tujuan utama kota terapung ini adalah untuk menghentikan kerusakan alam akibat ulah manusia dan memberikan kesempatan pada bumi untuk pulih. Dari : property.okezone.com