Thursday, 2 February 2012

Konsep Kota Bergerak sekaligus sebagai Kapal Pesiar


Kota pada umumnya berada di daratan atau diatas air secara permanen. Suatu terobosan dilakukan untuk membuat kota yang bisa bergerak atau berpindah tempat sehingga penghuni kota tersebut dapat merasakan suasana dan iklim yang berbeda selama kota tersebut mengelilingi dunia.  


Freedom Ship adalah kapal laut dengan konsep “kota terapung” yang diusulkan oleh Norman Nixon dari Freedom Ship International. Dengan disain panjang 1400 meter (4500 kaki), lebar 230 meter (750 kaki) dan tinggi 110 meter (350 kaki), Freedom Ship panjangnya empat kali  dari kapal pesiar terbesar di dunia saat ini Queen Mary.

Disain kapal laut ini termasuk yang terkomplit di dunia, terdiri dari apartemen mewah, pusat perbelanjaan, diskotik, bar & pub, taman kota, kolam renang, beberapa lapangan olahraga, lapangan terbang, bioskop dan tempat hiburan serta fasilitas umum lainnya diatas kapal laut ini seluas 160.000 m².




Freedom Ship bukan hanya kapal pesiar, namun di konsep sebagai suatu “tempat untuk beraktivitas” seperti sebagai tempat tinggal, bekerja, beristirahat, berwisata atau sekedar sebagai tempat untuk singgah saja.

Kapal ini akan mengelilingi dunia, mempunyai fasilitas seperti terminal untuk kapal fery, kapal hidrofoil bahkan pesawat terbang untuk bersinggah atau merapat dari tempat lain dari seluruh penjuru dunia.

Anggaran untuk membuat kapal super besar ini berkisar enam milyar dollar Amerika (6 milyar US$) dan kini telah membengkak menjadi sebelas milyar dollar Amerika (11 milyar US$) 


panjang kapal bisa mencapai 1.316 meter (4.320 kaki), dengan lebar 221 meter, dan tinggi yang mencapai 103 meter di atas permukaan air! Tentu saja kapal dengan volume sebesar ini dapat mengapung di air laut dengan mudah! Dan bukan hanya mengapung saja, kapal ini dapat juga bergerak mengarungi seluruh perairan dunia walaupun dengan kecepatan yang sangat lambat jika dibandingkan dengan kecepatan kapal layar biasa. 



Kapal raksasa ini nantinya mampu menampung 50.000 penghuni tetap yang terus ditemani oleh 15.000 kru kapal. Kapal ini pun masih menyediakan tempat untuk menampung 20.000 pengunjung per harinya.
Bagi para pengunjung ini disediakan 10.000 unit perhotelan dengan standar internasional, sedangkan bagi para penghuni tetap disediakan 18.000 unit perumahan dengan berbagai variasi ukuran dan harga. 



Penduduk yang tinggal di kota terapung ini bisa tetap menikmati segala fasilitas yang ada di kota asal mereka karena kapal ini dilengkapi dengan perkantoran, pertokoan dan pusat niaga, gedung sekolah, pusatpusat olahraga, tempat rekreasi, restoran, gedung bioskop, gedung pertunjukan, rumah sakit, dan berbagai fasilitas lainnya. 


Kota terapung ini bahkan memiliki juga bandara udara yang terletak di atapnya. Helikopter maupun pesawat-pesawat kecil dapat mendarat di bandara ini dengan aman karena ukuran kapal yang sangat besar ini membuatnya sangat stabil sebagai landasan pendaratan.sumber : http://nyaritahu.blogspot.com/2010/04/kapal-pesiar-dan-juga-kota-terapung.html