Friday, 7 February 2014

Jembatan Penyeberangan Bundar, Mungkinkah untuk Bunderan HI ?


Car Free Day telah dilaksanakan di Jakata setiap akhir pekan tetapi belum ramah terhadap pemakai sepeda dan pejalan kaki yang akan menyeberang di simpang 4 atau simpang lima, Mungkinkah Jakarta punya satu yang seperti di Eindhoven-Belanda atau seperti di Shanghai-China, sekaligus mendukung bike for work & sebagai daya tarik wisata pedestrian ?


Seperti ini jalurnya (Amusing Planet) via : travel.detik

Jalan raya yang lebar tidak menjadi penghambat para pejalan kaki dan pesepeda untuk menyeberang, karena ada jalur pedestrian sekaligus pesepeda yang unik bernama Hovenring di Eindhoven, Belanda, demikian yang dimuat dari Amusing Planet, Rabu (8/1/2014).

Jalur ini berbentuk lingkaran dan menyambungkan 4 tempat sekaligus. Letaknya berada di atas jalan raya yang besar. Dengan pondasi sekaligus kabel penyangga, jalur ini berdiri kokoh menjadi surga tersendiri bagi para pejalan kaki dan juga pengguna sepeda.


Konstruksi jembatan penyeberangan bundar seperti  melayang karena digantung di satu tiang dan dibantu penahan konstruksi besi dibawahnya agar tidak bergoyang/bergetar

Selain sangat berguna, jalur ini juga indah dipandang terutama saat malam hari. Lampu yang mengelilingi, membias di antara jalur kendaraan dan kabel-kabel yang ada di sana. Tak heran jika banyak wisatawan pejalan kaki dan pesepeda yang sengaja lewat sana saat malam hari.



Tadinya, pemerintah setempat ingin membuat jalur bawah tanah untuk pejalan kaki dan pesepeda. Namun, alih-alih membuat jalur bawah tanah yang membosankan, mereka malah membuat jembatan keren yang bisa menjadi jalur pesepeda dan pejalan kaki. Semoga Jakarta bisa memiliki jalur pedestrian yang seperti ini sehingga bisa memudahkan para wisatawan sekaligus para warga. Via : travel.detik

Jembatan Honvering yang pernah Bergoyang 



jembatan Hovenring itu digantung dengan kabel pada satu tiang di tengah sebagai porosnya. Jembatan ini juga menjadi satu-satunya di dunia yang dibangun dengan konstruksi demikian. 

Lingkar jembatan itu memiliki diameter 72 m yang ditahan kabel sepanjang 70 m sebanyak 24 buah. Meski digantung, sebenarnya juga dipasangi pasak penahan di bawah jembatan agar stabil. Namun jika dilihat dari jalan raya maka terlihat seperti hanya ditahan menggunakan kabel karena dasarnya diberi lampu untuk efek melayang. 

Seperti yang terlihat dalam foto, konstruksi uniknya sangat menantang dalam pembuatan dan perawatannya. Kurang dari setahun setelah dibuka pada Desember 2011, suspensi kabel yang menggantung jembatan bergetar terus sehingga harus ditutup untuk alasan keamanan. Namun akhirnya dibuka untuk publik lagi pada 29 Juni 2012. 

Kini jembatan yang seperti piring terbang itu menjadi landmark kota. Jembatan tersebut berada di atas perempatan Heerbaan/Meerenakkerweg yang menghubungkan Eindhoven dan Veldhoven. Awalnya Hovenring digagas pemerintah kota untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di jalan tersebut yang akhirnya diwujudkan oleh arsitek IPV Delft. Via : wowkeren

Opening Floating Bicycle Roundabout Eindhoven, Netherlands



Hovenring at night, Eindhoven, Netherlands


Jembatan Sejenis
Pedestrian setinggi 5,5 meter ini ada di atas  Lujiazui Road, Distrik Pudong, Shanghai. Dibangun pada tahun 2011  dan menjadi salah satu daya tarik wisata baru. Pejalan kaki bisa melihat kesibukan jalan raya di bawahnya, atau menikmati taman mungil di pusat persimpangan.Bangunan ditopang tiang beton masif dan dilengkapi tangga berjalan(elevator) untuk naik turun keatas.

Desainnya yang unik ini mendapat penghargaan dari WWF karena menyediakan ruang bagi pejalan kaki di tengah kota sebagai upaya memerangi dampak negatif perubahan iklim. Warga kota dibuat nyaman menjadi pejalan kaki. Inilah satu upaya pemerintah setempat menciptakan infrastuktur yang ramah lingkungan.

Jembatan "mataf/Tawaf" di sekeliling Ka'bah untuk peziarah pengguna kursi roda. jembatan selebar 12 meter dan setinggi 13 meter ini dapat menampung 1.700 pekursi roda dalam satu jam.Dibangun pada akhir tahun 2012.Jembatan ini hanya bersifat sementara karena adanya perluasan bagian masjid di sekitarnya.