Monday, 30 January 2012

Yuk Lihat Kota Matahari di Freiburg-Jerman


Sonnenschiff sebuah kota di Freiburg, Jerman ini memiliki kelebihan unikyang tidak dimiliki kota lain, dimana “seluruh kebutuhan energi kota ini diperoleh dengan menggunakan sinar matahari yang dikenal dengan energi surya”. 


Dirancang oleh Rolf Disc, dimana Rumah-rumah unik ini memiliki atap yang memungkinkan sinar matahari tetap disimpan pada musim dingin dan menjadi pelindung bagi bangunan dari sinar matahari pada musim panas. Bagian atap juga memiliki sistem daur air hujan yang mengirigasi taman-taman dan memasok air ke toilet. Memang luar biasa!!!








Sumber: beritaunik.net
smo

Taman di KotaKita Jakarta



Dari luas daratan DKI Jakarta sebesar 661,52 kilometer persegi, baru 9,8 persen yang termasuk ruang terbuka hijau. Padahal, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Hutan Kota disebutkan, sebuah kota seharusnya memiliki 20-30 persen RTH.
Taman-taman kota di Jakarta masih diandalkan sebagai ruang publik bersama. Di situ, setiap warga ambil jeda sejenak dari berbagai persoalan yang menghantui Jakarta, katakanlah seperti lalu lintas macet, tata kota ruwet, polusi, banjir, atau kriminalitas.

Taman diharapkan dapat meredakan Kota yang terlalu kasar dengan beton-beton yang sesak, kehidupan yang keras dan hedonis, kepungan transaksi komersial, dan perilaku manusia yang semakin individualis dan instan. 

Maka, wajar saja jika Daniel Stokols dan Irwin Altman, editor buku Public Space: Environment and Behavior Series (Cambridge University Press, New York, 1992), menyebut taman sebagai paru-paru kota, the lungs of the city. Bahkan, lebih dari membuat kita bisa bernapas secara sehat, taman sejatinya juga memfasilitasi tumbuhnya peradaban.


Sementara untuk mengatasi polusi udara bukanlah perkara mudah. Pasalnya, di jalanan kota jakarta setiap hari bertambah 1.000 kendaraan roda dua dan 400 kendaraan roda empat.
Dinas Pertamanan DKI Jakarta sejauh ini telah berusaha maksimal untuk memperindah paru-paru kota dan keberadaan burung liar sebagai pelengkap taman. Rata-rata pohon kelapa, sawo dan mahoni pasti ada di beberapa taman kota untuk menarik keberadaan burung.

1. Taman Menteng


Lapangan Sepak Bola Persija – Menteng telah ada sejak tahun 1920an, bernama Voetbalbond Indiesche Omstreken atau V.I.O.S Veld, berlokasi di Jl. HOS. Cokroaminoto 87 Menteng, Jakarta Pusat.
Sejak tahun 1921, lahan seluas 3,4 hektar tersebut sudah digunakan sebagai tempat berolahraga orang-orang Belanda. Tahun 1961 Persija dirasa perlu memiliki sebuah lapangan yang cukup repersentatif. Surat Keputusan Gubernur Jakarta Tahun 1975 menetapkan stadion ini sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang harus dilindungi. Pada tahun yang sama lapangan tersebut berubah nama menjadi Stadion Persija atau akrab disebut Stadion Menteng.

Rencana pengalihan fungsi Stadion Menteng menjadi Taman Menteng berawal sejak 2004, sekitar bulan September.
Dilakukan sayembara desain Taman Menteng, ruang terbuka publik serba-guna oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta. Sayembara ini menekankan pada tema penyelesaian masalah parkir melalui parkir bawah tanah dan ruang publik yang memiliki karakter kontemporer.
Pada tanggal 28 April 2007 taman ini diresmikan dan dikategorikan sebagai taman publik yang memiliki fasilitas olahraga, 44 sumur resapan, dan lahan parkir. Hingga saat ini kawasan ini berfungsi juga sebagai ruang terbuka publik bagi masyarakat Menteng.



2. Taman Situ Lembang




Taman Situ Lembang terletak di pusat Jakarta dan luas lahannya 11.150 m2. Taman ini merupakan salah satu taman tertua di Jakarta dan memiliki danau kecil yang airnya berasal dari sumber air alam.


3. Taman Monas (Monumen Nasional)




Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Deandels (1870) membuat lapangan yang dikenal dengan nama Koningsplein dan selesai dibangun pada tahun 1910. Lapangan inilah yang kemudian disebut sebagai Taman Monas(Monumen Nasional) dan kemudian diubah menjadi Taman Merdeka pada masa kemerdekaan.



4. Taman Lapangan Banteng




Di zaman Belanda taman ini bernama Waterloo Plein namun oleh penduduk Jakarta disebut sebagai taman Lapangan Singa karena adanya patung berbentuk singa. Setelah peristiwa pembebasan Irian Barat maka ditengah taman dibangun Monumen Pembebasan Irian Barat dan namanya diubah menjadi taman Lapangan Banteng. Banteng merupakan salah satu satwa asli Indonesia. Sekitar tahun 1980-an taman ini sempat dipergunakan sebagai terminal bus untuk rute dalam dan luar kota. Pada tahun 1993 fungsi Lapangan Banteng dikembalikan lagi sebagai ruang terbuka hijau kota. 


Taman kota yang luasnya kurang lebih 4,5 hektar dan dapat dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan, antara lain :
  • Tempat rekreasi dan bersantai bagi warga kota
  • Tempat pameran untuk swasta, instansi Pemerintah maupun perorangan, misalnya pameran flora dan fauna, lukisan atau pameran lain yang dapat dilangsungkan di taman.
  • Tempat olah raga, jalan kaki, senam kesegaran jasmani, dan latihan seni bela diri.
  • Tempat pengenalan berbagai jenis tanaman rempah-rempah.
  • Tempat untuk menyelenggarakan lomba satwa, temu wicara, sarasehan, dan lain-lain.


5. Taman Surapati

Indahnya Pemandangan di Taman Kota Jakarta

Beberapa seniman negara ASEAN menyumbangkan hasil karyanya dan memperagakan di Taman Suropati. Taman ini mempunyai nama tambahan "Taman persahabatan seniman ASEAN". Adanya berbagai ornamen dan sarana yang terdapat di Taman Suropati, menyebabkan taman ini menjadi salah satu taman dengan kualitas terbaik di Kota Jakarta.


6. Taman Langsat


Pada awalnya Taman Langsat di Mayestik -kebayoran Baru merupakan tempat penampungan bibit tanaman, namun pada saat ini telah ditingkatkan fungsinya menjadi area penyuluhan pertamanan dan beberapa fasilitas yang dapat dipergunakan untuk umum. Fasilitas yang disediakan antara lain :
  • Tempat kursus atau seminar
  • Jogging Track
  • Lapangan tenis
  • Area koleksi tanaman, sebagai fasilitas pengenalan jenis tanaman.
  • Tempat pameran Flora dan fauna di alam terbuka.


7. Taman Marta Tiahahu



Taman Marta Tiahahu di Blok M merupakan salah satu taman terluas di Jakarta Selatan, dengan luas 20.960 m2. Taman ini terletak disekitar komplek atau pusat perbelanjaan dan terminal bus Blok M. Air mancur, tugu, termasuk kolam besar merupakan elemen penting yang memperindah lingkungan ini.


8. Taman Ayodya - Jakarta Selatan

Sumber  tulisan :Jakarta.go.id , Kompas.com

Wednesday, 25 January 2012

10 Gedung Tertinggi di Kotakita Jakarta

Jakarta sebagai kota megapolitan ‘ditumbuhi’ gedung-gedung pencakar langit. Data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada sekitar 700 gedung tinggi di Jakarta.

Tapi di antara ratusan gedung tinggi di Jakarta itu ada 10 yang tertinggi. Berikut 10 gedung tertinggi di Jakarta berdasarkan riset VIVAnews.com.

1. Wisma 46
Wisma 46 adalah bangunan tertinggi Indonesia yang memiliki tinggi 262 meter (hingga pucuk antena ). Gedung ini terletak di Jalan Sudirman, Jakarta.

Wisma BNI

Menara perkantoran bertingkat 46 ini selesai tahun 1996 yang dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd.
Menara ini terletak di sebuah tanah seluas 15 hektar di pusat kota. Selain itu, gedung ini berisi 23 elevator yang dapat mencapai kecepatan 360 mpm dalam model berkecepatan super tinggi.
Wisma 46 adalah bangunan tertinggi ke-147 di dunia bila dihitung hingga puncak. Juga bangunan tertinggi kedua di belahan Bumi selatan. Bila dihitung hingga ke atap, menara ini setinggi 228 meter dan bila dihitung hingga atap terendah, tingginya hanya 200 meter.

2. Menara BCA
Menara BCA berada di kawasan Bundaran HI Jakarta. Gedung ini memiliki tinggi 230 meter dan punya 56 lantai.
Menara BCA

Menara BCA dibangun pada tahun 2004 dan selesai tahun 2007. Gedung ini ditempati sebagai pusat perkantoran, restoran, mal hingga fitness center.

3. The Peak
The Peak adalah sebuah apartemen di Jakarta yang memiliki dua tower. Model menara kembar The Peak selintas memang mirip dengan menara kembar Petronas di Malayasia.

The Peak

Selain itu, The Peak memiliki 55 lantai dengan tinggi gedung 218. 5 meter. Gedung ini dibangun sejak tahun 2003 dan selesai dibangun pada Juni 2006. Bangunan ini didesain oleh DP Architects.

4. Graha Energi
Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2008 dan memiliki 55 lantai. Lokasinya berada di kawasan Sudirman, Jakarta. Bangunan tinggi ini dipakai sebagai perkantoran dan restoran.

Graha Energi

Graha Energi memiliki tinggi 217 meter, dibangun oleh PT Api Metra Graha. Sedangkan untuk desain arsitekturnya dibuat oleh Kohn Pederson Fox Association.

5. Kempinski Residences
Pembangunan apartemen yang menjadi satu dengan bekas Hotel Indonesia ini, selesai pada tahun 2009. Gedung ini dibangun dengan ketinggian 217 meter dengan jumlah 57 lantai.’

Hotel Indonesia Kempinski

Bangunan ini tepat berada di jantung kota Jakarta, yakni kawasan Bundaran HI.

6. Bakrie Tower
Gedung pencakar langit ini berada di kompleks Rasuna Epicentrum. Gedung ini memiliki tinggi 215 meter dan jumlah lantai sebanyak 40. Gedung Bakrie Tower sebagian digunakan perkantoran untuk perusahaan di grup Bakrie.

Bakrie Tower

Bakrie Tower rampung dibangun pada Januari 2009. Gedung ini adalah pembangunan tahap pertama dari megaproyek Rasuna Epicentrum yang dikerjakan oleh PT Bakrieland Development.
Untuk pengamanannya gedung ini menggunakan perangkat lunak yang disebut Visitor Management System (VMS).


7. Ritz Carlton Tower B
Ketinggian gedung pencakar langit yang dijadikan sebagai hotel ini mencapai 212 meter. Gedung ini memiliki 48 lantai.

Hotel Ritz Carlton, Jakarta


Selain dipakai sebagai hotel, gedung ini juga digunakan sebagai tempat hunian. Gedung ini berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Bangunan ini pernah terkena ledakan bom bersama dengan Hotel JW Marriott tahun 2009.


8. Plaza Indonesia Extension
Bangunan baru di kompleks Plaza Indonesia ini memiliki tinggi 210 meter dengan jumlah lantai 48.

Plaza Indonesia

Gedung ini selesai dibangun tahun 2009, terletak di Jalan Thamrin Jakarta Pusat.
Selain sebagia pusat perbelanjaan, gedung ini juga dipakai sebagai pusat perkantoran.


9. Icon Residences aka St Regis
Gedung pencakar langit ini memiliki ketinggian 200 meter. Jumlah lantainya sebanyak 47.

The Icon Residences aka St Regis


Gedung ini dibangun oleh Duta Anggada Realty dan didesain oleh DiMarzio Kato Architecture, Skidmore, Owings & Merrill LLP. Gedung ini berlokasi di Jalan Sudirman Jakarta. Bangunan ini selesai dibangun tahun 2008.

10. Wisma Mulia
Wisma Mulia memiliki tinggi 195,1 meter. Gedung ini memiliki 54 lantai dan selesai dibangun tahun 2003.

Wisma Mulia

Lokasinya terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Wisma Mulia digunakan sebagai gedung perkantoran.
source: http://metro.vivanews.com/news/read/190216-10-gedung-tertinggi-di-jakarta–ii-




Wednesday, 18 January 2012

3 Kota Kita termasuk Daftar Kota Termahal di Dunia


Kota Jakarta


Hidup di negara maju memang memberikan jaminan ketersediaan fasilitas bagi penduduknya. Namun, semua fasilitas yang tersedia itu tentunya menuntut biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. 

Sebuah survei yang dilakukan konsultan sumber daya manusia ECA Internasional, belum lama ini mengungkapkan daftar kota-kota termahal di dunia. Survei kali ini dibuat terhadap 400 kota di seluruh kota di dunia. 

Metode survei ini menggunakan indikator biaya hidup dilihat dari tiga kebutuhan yaitu bahan makanan seperti susu, daging dan ikan, buah segar, serta sayuran. faktor lain yang dilihat adalah kebutuhan dasar seperti minuman dan rokok, jasa serta kebutuhan umum seperti pakaian, barang elektronik, bepergian, serta makan di luar rumah. 

Namun, ECA International tidak memasukan biaya hidup seperti akomodasi, kebutuhan rumah tangga (listrik, gas, dan air bersih), pembelian mobil, dan biaya sekolah. Biaya-biaya itu memang bisa membuat perubahan dalam pemeringkatan kali ini namun biasanya fasilitas tersebut sudah disediakan oleh perusahaan untuk kalangan ekspatriat.

Dari hasil survei yang dibuat ini, ECA International menempatkan tiga kota di Indonesia yang masuk dalam kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Ketiga kota ini adalah Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan.


Kota Surabaya

Untuk level dunia, ketiga kota besar ini memang masuk dalam peringkat ratusan di dunia. Jakarta tercatat berada pada posisi ke 102, diikuti Surabaya berada di posisi 173 dan posisi Balikpapan ada di 187 dunia. Jika dikerucutkan dalam level yang lebih kecil yaitu Asia, tiga kota besar di Indonesia ini masuk dalam daftar 40 kota dengan biaya hidup paling mahal di Asia. Kota metropolitan Jakarta bahkan masuk dalam posisi ke-15 di Asia, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya posisi 16. Sementara Surabaya dan Balikpapan masing-masing berada pada posisi 31 dan 34 dari sebelumnya posisi 31 dan 33 di Asia.
 
Kota Balikpapan

Sedikit sebagai perbandingan, mengacu pada data Badan Pusat Statitistik (BPS), selama tahun 2010 DKI Jakarta mencatat laju inflasi hingga mencapai 6,21 persen. Sementara selama 5 bulan pertama tahun 2011, tercatat laju inflasi di ibukota Indonesia ini mencapai 1,49 persen.

Sementara itu, untuk kota Surabaya, BPS mencatat kenaikan harga barang dan jasa (inflasi) selama tahun 2010 mencapai 7,83 persen. Lebih tinggi dibandingkan Jakarta. Sementara periode Januari hingga Mei 2011 tercatat laju inflasi Surabaya mencapai 1,1 persen.

Kota Pontianak sendiri tercatat mengalami inflasi sebesar 7,38 persen dan pada tahun 2011 ini telah mengalami kenaikan harga barang dan jasa sudah mencapai 3,11 persen.
Sebagai informasi, inflasi merupakan indikator yang menunjukan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Inflasi juga bisa menunjukan turunnya daya jual mata uang suatu negara.

Inflasi di Indonesia diukur dengan menghitung tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga diantaranya Indeks harga konsumen (IHK) yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen dan indeks biaya hidup.
Faktor lain yang dihitung adalah indeks harga produsen yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi, indeks harga komoditas yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu, dan Indeks harga barang-barang modal.
sumber :VIVAnews & wikipedia

Monday, 9 January 2012

GEDUNG TERTINGGI KE-5 DUNIA DIBANGUN DI SCBD JAKARTA

 
Menara gedung  tertinggi kelima dunia setinggi 638 meter akan dibangun di Indonesia sebelum 2020. Menara ini akan dibangun di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta.
Seperti dilansir dari Arch Daily, Jumat (6/1/2012), calon gedung tertinggi itu bernama Signature Tower. Gedung tersebut akan merebut rekor menara tertinggi Indonesia saat ini yang dipegang Wisma BNI 46 setinggi 262 meter.

Menara ini berada di urutan kelima gedung tertinggi di 2020 versi The Council on Tall Buildings and Urban Habitat yang dirilis belum lama ini. Dalam daftar mereka, gedung tertinggi di tanah air diapit oleh Seoul Light DMC Tower dengan tinggi 640 meter di posisi ketiga, dan Shanghai Tower dengan tinggi 632 meter di posisi keempat.


Pada awal abad 21, menara Petronas setinggi 452 meter menyandang gelar sebagai gedung tertinggi di dunia. Sepuluh tahun kemudian, gelar tersebut berpindah ke Burj Khalifa yang menjulang lebih dari setengah kilometer, tepatnya 828 meter. 

Saat ini, konstruksi calon menara tertinggi di dunia sedang dikerjakan. Menara yang bernama Kingdom Tower di Jeddah setinggi 1 km. Hanya dalam dua puluh tahun, gelar menara tertinggi di awal abad 21 bisa dilewati dengan tinggi dua kali lipat. Kini menara 600 meter sudah menggantikan tren 300 meter.

Dua puluh menara tertinggi di 2020 itu tersebar di 15 kota di tujuh negara. China memimpin dengan mengklaim bahwa 10 dari 20 menara itu akan dibangun di negaranya.

Disusul oleh Korea Selatan dengan tiga menara, Saudi Arabia dua menara, dan Eropa juga dua menara. Sebanyak 14 Menara berada di Asia, dan lima menara di Timur Tengah. 


Sebagai catatan, di Jakarta juga sudah lama ada rencana pembangunan Proyek Menara Jakarta di Kemayoran setinggi 558 meter. Sementara itu BUMN Adhi Karya juga berencana membangun gedung setinggi 100 lantai di kawasan Sudirman.

Sementara itu sumber www.scbd.com, tercatat gedung yang atapnya mirip nanas ini akan memiliki tingginya 111 lantai ini berada di tengah kawasan SCBD. Gedung ini akan menjadi salah satu bangunan mixed-use berkelas dunia menjadi gedung tertinggi masa yang akan datang di Indonesia.

Gedung itu akan dibangun di lot 6 kawasan SCBD yang kini menjadi tempat automall, butik ponsel dan millenia. Kawasan ini  dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk  memakan biaya US$ 1 miliar atau setara Rp 9 triliun diluar biaya tanah dan bunga bank.

Berdasarkan laporan tahunan 2010, tercatat pemegang saham PT Danayasa Arthatama Tbk, kepemilikan saham Tomy Winata di perusahaan ini hanya 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.

Sementara itu kepemilikan saham Tomy Winata berdasarkan laporan keuangan Maret 2011 di JIHD sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.

PT Danayasa Arthatama Tbk bergerak dalam bidang pembangunan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitasnya penyewaan bangunan-bangunan niaga ,kantor, pertokoan beserta fasilitasnya, penyediaan sarana dan prasarana, pelaksanaan pembangunan, pengusahaan, dan pengembangan kawasan niaga terpadu dan lainnya. 

Berikut daftar 20 menara tertinggi di 2020 nanti:

~ Kingdom Tower, Jeddah dengan tinggi 1.000 meter.
~ Burj Khalifa, Dubai dengan tinggi 828 meter
~ Ping An Finance Center, Shenzhen dengan tinggi 660 meter
~ Seoul Light DMC Tower dengan tinggi 640 meter
~ Signature Tower Jakarta dengan tinggi 638 meter
~ Shanghai Tower dengan tinggi 632 meter
~ Wuhan Greenland Center dengan tinggi 606 meter
~ Makkah Royal Clock Tower Hotel dengan tinggi 601 meter
~ Goldin Finance, Tianjin dengan tinggi 597 meter
~ Lotte World Tower, Seoul dengan tinggi 555 meter
~ Doha Convention Center and Tower dengan tinggi 551 meter
~ One World Trade Center, New York dengan tinggi 541 meter
~ Chow Tau Fook Guangzhou dengan tinggi 530 meter
~ Chow Tai Fook Binhai Center dengan tinggi 530 meter
~ Dalian Greenland Center dengan tinggi 518 meter
~ Pentominimum, Dubai dengan tinggi 516 meter
~ Busan Lotte Town Tower dengan tinggi 510 meter
~ Taipei 101 dengan tinggi 508 meter
~ Kaisa Feng Long Centre dengan tinggi 500 meter
~ Shanghai WFC dengan tinggi 492 meter

Sumber: Detik.com dan lain lain


 




   





Tuesday, 3 January 2012

Eco-House : Rumah di Bawah Tanah

Dalam usaha mendukung "Go Green" banyak upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengurangi pemanasan global. Salah satunya adalah desain arsitektur ramah lingkungan berupa bangunan rumah dibawah tanah dan atap rumah yang ditutupi rerumputan.


Rumah Bawah Tanah di Pegunungan Swiss
Mirip goa tapi terbuka lebar, gelap tapi bercahaya dan lega, rumah bawah tanah luar biasa ini merupakan ekspresi 





Bangunan arsitektural yg unik berupa struktur tempat tinggal yang terpendam di dalam perbukitan di pegunungan Swiss.

Bukannya membungkus seluruh bagian sebelah luar dari rumahnya, fasad eksterior rumah ini mengelilingi ke dalam dan menghadap pada sebuah pekarangan berbentuk oval.

Dari dalamnya, fasad ini menciptakan pemandangan yang luar biasa dari bukit-bukit hijau yang mengelilinginya dan pegunungan putih nun jauh disana, juga memberikan privasi dan keamanan di dalam rumah ini dan di area taman di depan - ruang sebelah yang juga memberikan view luar biasa jika dibandingkan dengan rumah bawah tanah biasa lainnya.

Rumah ini dibangun dengan batu dan beton, terasa solid dan aman di dalam dan di luarnya, juga diatur agar cukup menerima cahaya dari luar dan menerangi setiap ruang interiornya.

Aksen kayu tidak hanya menampilkan lebih jauh elemen-elemen alam tapi juga menciptakan tekstur penuh warna, sebagai penyeimbang nuansa abu-abu dari bangunan utamanya.


Rumah bawah tanah ini tidak hanya menampilkan bentuk yang tidak biasa dan kontemporer saja, tapi juga strategi desain dan teknik konstruksi serta dekorasi yang berpikiran maju ke depan.

Rumah Beratap Hijau

Kalaupun ada rumah bawah tanah biasanya cenderung seperti liang atau goa yang tertutup dan gelap, tapi yang ini juga unik. Rumah yang didesain oleh kwkpromes ini tergolong rumah moderen dengan atap organik hijaunya dan juga dibangun dengan garis dan bentuk yang clean and clear.

Dilihat dari atas dan sekitarnya, rumah ini tenggelam dengan indah di dalam landscape - bahkan kurva-kurva dan garis-garis padanya seperti selaras dengan horison dan pepohonan di kejauhan. Rerumputannya juga menyerap kelembaban dan membantu mengatur temperatur di dalam rumah.

Pembatas antara bagian dalam dan luarnya dapat ditembus, menciptakan hubungan yang harmonis dari penghuninya dengan dunia sekitar melalui kaca-kaca floor-to-ceiling yang besar.

Bagian terbaiknya (untuk penghuni tentunya), atap hijau yang subur hanya bisa diakses dari dalam rumah melalui tangga tersembunyi yang aman, membuatnya sebagai jalan keluar rahasia di rumah.

Dari perspektif luar, rumah ini seperti tenggelam dari ruang sekitarnya, dari sudut yang lain rumah ini mewakili rumah modern yang didesain dengan baik seperti rumah modern lainnya.
Mungkinkah