Denpasar sebagai pusat pemerintahan Kotamadya Bali yang sekaligus sebagai ibukota Provinsi Bali juga merupakan pusat bisnis yang berskala regional.Perkembangan tren dunia wisata menggunakan kapal pesiar dari luar negeri perlu diantisipasi persiapan prasarana dan sarananya. Pelabuhan Benoa yang dangkal mulai dikeruk di tahun 2013 dan selesai di awal tahun 2014 sehingga perahu besar diharapkan bisa merapat tanpa perlu dibantu kapal kapal kecil lokal
Kota Denpasar telah mempunyai fasilitas kota besar seperti bank, hotel,restoran, museum, dekat Airport dan lainnya diharapkan juga dapat membangkitkan daya tarik obyek wisata khasnya. Jarak yang dekat dengan Airport Ngurah Rai memberikan nilai tersendiri untuk pergantian moda transport secara cepat apabila ada turis yang sakit dan keperluan bisnis yang penting dapat langsung menggunakan pesawat terbang ke negaranya,
Bagaimana persiapan obyek wisata di Kota Denpasar ?
. Kota Denpasar telah mempunyai fasilitas kota besar seperti bank, hotel,restoran, museum, dekat Airport dan lainnya diharapkan juga dapat membangkitkan daya tarik obyek wisata khasnya. Jarak yang dekat dengan Airport Ngurah Rai memberikan nilai tersendiri untuk pergantian moda transport secara cepat apabila ada turis yang sakit dan keperluan bisnis yang penting dapat langsung menggunakan pesawat terbang ke negaranya,
Bagaimana persiapan obyek wisata di Kota Denpasar ?
Kota Denpasar merupakan pusat ekonomi pulau Bali, di sini terjadi pertemuan antara budaya tradisional Bali dengan budaya Barat. Dahulu banyak para pedagang dari negara Arab dan Tiongkok yang datang ke sini untuk berdagang. Kemacetan karena mobil dan sepeda motor sangat terasa sekali saat memasuki jalan Gajah Mada.
Denpasar yang dijadikan pusat pemerintahan bagi Kabupaten Badung maupun Provinsi Bali mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik dalam artian fisik, ekonomi, maupun sosial budaya. Keadaan fisik Kota Denpasar dan sekitarnya telah sedemikian maju serta kehidupan masyarakatnya telah banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan. Denpasar menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat industri dan pusat pariwisata. Obyek wisata budaya yang telah ada meliputi :
- Pura Maospahit
- Monumen Bajra Sandhi
- Museum Bali
- Museum Sidik Jari
- Pura Agung Jagatnatha
- Puri Satrya
- Puri Pemecutan
- Puri kesiman
- Puri Jero Kuta
- Pasar Badung/Kumbasari
- Pasar Kreneng
- Pasar Burung Satrya
- Pura Sakenan
- Pasar Sanglah
- Museum Le Mayuer
- Desa Kertalangu
- Prasasti Bla njong
- Ling. Pura Pengerebongan
- Monumen Bajra Sandhi
- Museum Bali
- Museum Sidik Jari
- Pura Agung Jagatnatha
- Puri Satrya
- Puri Pemecutan
- Puri kesiman
- Puri Jero Kuta
- Pasar Badung/Kumbasari
- Pasar Kreneng
- Pasar Burung Satrya
- Pura Sakenan
- Pasar Sanglah
- Museum Le Mayuer
- Desa Kertalangu
- Prasasti Bla njong
- Ling. Pura Pengerebongan
Kota Denpasar terdiri dari 4 kecamatan yaitu Denpasar Timur, Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. Wisata kota Denpasar (Denpasar city tour) biasanya memiliki rute : Jagatnatha Temple, Museum Bali, Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, Puri Satria dan Monumen Badjra Sandhi Renon yang dapat dilakukan dengan waktu 4-5 jam.
Kota Denpasar diusulkan menjadi kota Pusaka agar masuk dalam daftar Urban Heritage di UNESCO. Pelestarian pusaka perkotaan telah berevolusi, dari monumen dan situs arkeologi ke kota yang hidup dan saujana. Dari restorasi ke regenerasi serta panduan perencanaan dan desain perkotaan. Dari mono-disipliner ke integrasi dan perencanaan partisipatoris. Aset pusaka ini menarik, karena ini adalah modal suatu kota untuk "membangun identitasnya", agar tidak seragam tenggelam dalam citra "mal dan kemacetan lalu-lintas sekitarnya". Sekaligus sumber inspirasi dalam pengembangan kegiatan ekonomi yang lebih kreatif.
Kota Denpasar diusulkan menjadi kota Pusaka agar masuk dalam daftar Urban Heritage di UNESCO. Pelestarian pusaka perkotaan telah berevolusi, dari monumen dan situs arkeologi ke kota yang hidup dan saujana. Dari restorasi ke regenerasi serta panduan perencanaan dan desain perkotaan. Dari mono-disipliner ke integrasi dan perencanaan partisipatoris. Aset pusaka ini menarik, karena ini adalah modal suatu kota untuk "membangun identitasnya", agar tidak seragam tenggelam dalam citra "mal dan kemacetan lalu-lintas sekitarnya". Sekaligus sumber inspirasi dalam pengembangan kegiatan ekonomi yang lebih kreatif.
Penyebaran obyek wisata alam, bangunan budaya dan saujana di Kota Denpasar dapat dirinci per kecamatan sbb :
1. Kecamatan Denpasar Barat
a. Bangunan Budaya : Pura Agung Jagatnatha,Puri Pamecutan
- Puri Pamecutan
Puri Pamecutan terletak kurang lebih 200 meter dari Taman Puputan Badung, tepatnya di jalan Thamrin dan juga sangat dekat dengan Pasar Badung/Kumbasari.
Keunikan dari Puri Pemecutan ini terletak pada arsitekturnya yang bergaya traditional Bali, dibangun pada abad ke 16 atau telah berumur 500 tahun. Hingga saat ini Puri Pemecutan masih menjadi tempat tinggal Sang Raja Ida Cokorda Pemecutan beserta keluarga dan kerabatnya.
Selain itu yang menjadikan tempat ini menarik dengan adanya satu set gamelan tradisional dan pemerajan agung sebagai tempat persembahyangan keluarga
2. Kecamatan Denpasar Utara
a, Bangunan Budaya : Puri Maospahit, Pasar Tradisional Denpasar-Badung, Pasar Kumbasari (Pasar Payuk/Pot)
- Pura Maospahit
Pura Maospahit berlokasi di Banjar Tatasan Kelod Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utara. Dari Kota Denpasar Pura ini jaraknya kurang lebih 2 km ke arah timur laut. Dilihat dari karakteristiknya, Pura ini adalah Pura milik keluarga, tergolong sebagai Pura Kawitan. Salah satu daya tarik Pura ini adalah adanya peninggalan arkelogi di dalam Pura.
Tinggalan arkeologi di Pura Maospahit Tonja terdiri dari :Meja Batu, Palung Batu, Candi (Prasada) dan Candi Kurung. Tinggalan di Pura ini dapat dikelompokan menjadi dua periodisasi yaitu periode prasejarah (tradisi megalitik) dan periode klasik (sekitar abad 4-15)
Tinggalan arkeologi di Pura Maospahit Tonja terdiri dari :Meja Batu, Palung Batu, Candi (Prasada) dan Candi Kurung. Tinggalan di Pura ini dapat dikelompokan menjadi dua periodisasi yaitu periode prasejarah (tradisi megalitik) dan periode klasik (sekitar abad 4-15)
- Pasar Tradisional Badung-Denpasar & Pasar Kumbasari
Peken Payuk/ Pasar Kumbasari Pasar Tradisional Badung
Pasar Tradisional Badung-Denpasar terletak di dekat salah satu dari 3 candi terbesar di Denpasar. Pasar ini lebih banyak menjual barang-barang untuk upacara tradisional Bali, Pasar Badung merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Denpasar. Pasar ini terletak di Jl. Gajah Mada, ± 1 km ke arah barat dari Pusat Kota Denpasar (Patung Catur Muka). Pasar Badung menyediakan berbagai macam kebutuhan, baik itu kebutuhan pokok, makanan tradisional, barang-barang seni khas Bali dan sebagainya.
Pasar Badung banyak dikunjungi oleh wisatawan, disamping mereka dapat menyaksikan proses jual beli dari pedagang kepada pembeli yang masih terkesan tradisional dimana terdapat transaksi tawar menawar, adanya tenaga suun (membawa barang dagangan) dan sebagainya, mereka juga dapat menikmati wisata kuliner tradsional.
Pasar Badung memiliki waktu operasional setiap hari dimana buka dari pagi dini hari hingga larut malam. Bahkan dapat dibilang bahwa pasar ini tidak pernah sepi akan pengunjung karena waktu operasional hampir mencapai 24 jam sehari. sedangkan Pasar Kumbasari lebih dikenal menjual barang souvenir kerajinan khas Bali untuk turis. Kedua pasar ini berdekatan.Pasar Badung dan Pasar kumbasari dipisahkan sungai/Tukad Badung.
Pasar Kumbasari yang sebelumnya disebut dengan Peken Payuk (pasar pot), itu menjual barang-barang dari gerabah / jarseperti pot, pengedangan, cubek (piring dari tanah), paso (ember dari tanah), caratan(kendi air dari tanah), jeding (barel dari tanah), penyantokan (mixer dari tanah), Coblong(cangkir dari tanah), kekeb (cover beras) dan lain-lain.
Semua barang keperluan dapur dan juga barang-barang untuk upacara dijual disini, sehingga menjadi pasar yang paling populer sebagai tempat untuk menjual payuk / pot, maka Pasar Kumbasari di masa lalu disebut Peken Payuk atau pasar pot. Pada saat ini Pasar Kumbasari menjual barang berbentuk pakaian khas Bali yang lebih murah dari toko toko milik Etnis Tionghoa yang ada di Jalan Gajahmada dan ratusan toko barang seni untuk wisatawan sehingga merupakan salah satu tujuan wisata di Kota Denpasar. Permasalahan di dua pasar tersebut saat ini adalah masalah parkir kendaraan, sehingga pemda merencanakan membangun gedung parkir di Lokitasari.
Semua barang keperluan dapur dan juga barang-barang untuk upacara dijual disini, sehingga menjadi pasar yang paling populer sebagai tempat untuk menjual payuk / pot, maka Pasar Kumbasari di masa lalu disebut Peken Payuk atau pasar pot. Pada saat ini Pasar Kumbasari menjual barang berbentuk pakaian khas Bali yang lebih murah dari toko toko milik Etnis Tionghoa yang ada di Jalan Gajahmada dan ratusan toko barang seni untuk wisatawan sehingga merupakan salah satu tujuan wisata di Kota Denpasar. Permasalahan di dua pasar tersebut saat ini adalah masalah parkir kendaraan, sehingga pemda merencanakan membangun gedung parkir di Lokitasari.
b. Pemandangan Alam
3. Kecamatan Denpasar Timur
a. Bangunan Budaya : Museum Bali, Monumen Bajra Sandhi (Perjuangan Rakyat Bali)
- Museum Bali
Museum Bali telah berumur 103 tahun
Museum terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Mayor Wisnu, di sebelah timur lapangan Puputan Badung dan di sebelah selatan Pura Jagatnatha. Museum ini merupakan museum tertua di Bali dan merupakan pemicu kehadiran museum-museum lainnya.
Museum Bali telah berumur 103 tahun
Museum terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Mayor Wisnu, di sebelah timur lapangan Puputan Badung dan di sebelah selatan Pura Jagatnatha. Museum ini merupakan museum tertua di Bali dan merupakan pemicu kehadiran museum-museum lainnya.
Berdasarkan atas koleksinya, Museum Bali merupakan museum etnografi yang memiliki dan memamerkan benda-benda budaya dari zaman prasejarah sampai kini yang mnecerminkan seluruh unsur kebudayaan Bali terdiri dari koleksi arkeologi, koleksi historika, koleksi seni rupa dan koleksi etnografika.
Museum Bali dibangun pada tahun 1910 atau 103 tahun yang lalu menggunakan arsitektur tradisional dengan ornamen yang khas Bali. Struktur fisiknya mengikuti struktur fisik dengan konsep trimanandala yaitu nista mandala/jaba sisi ( bagian luar ), madya mandala /Jaba tengah ( bagian luar sebelum memasuki bagian inti), dan utama mandala/jeroan (bagian inti)
Terdapat tiga bangunan utama untuk memamerkan koleksi museum :
Museum Bali dibangun pada tahun 1910 atau 103 tahun yang lalu menggunakan arsitektur tradisional dengan ornamen yang khas Bali. Struktur fisiknya mengikuti struktur fisik dengan konsep trimanandala yaitu nista mandala/jaba sisi ( bagian luar ), madya mandala /Jaba tengah ( bagian luar sebelum memasuki bagian inti), dan utama mandala/jeroan (bagian inti)
Terdapat tiga bangunan utama untuk memamerkan koleksi museum :
- Gedung Karangasem , dengan arsitektur khas Bali Timur untuk memamerkan koleksi Panca Yadnya.
- Gedung Denpasar, untuk memamerkan koleksi prasejarah, sejarah dan seni rupa.
- Gedung Buleleng , dengan dengan arsitektur gaya Bali Utara untuk memamerkan koleksi kain tradisional.
- Taman Budaya/Art Centre Bali
Art Centre Bali telah berumur 44 tahun
Taman Budaya terletak di Jl. Nusa Indah kurang lebih 2 km ke arah timur dari pusat kota Denpasar. Taman Budaya awalnya merupakan sebuah proyek Pengembangan Pusat Kesenian Bali di Denpasar yang dibentuk pada tahun 1969 (telah berumur 44 tahun) bertujuan untuk melestarikan kekayaan seni budaya daerah Bali. Proyek ini merupakan gagasan dari almarhum Prof.Dr. Ida Bagus Mantra, yang kemudian memberikan mandat kepada seorang arsitektur terkemuka ,Ida Bagus Tugur, untuk membangun kawasan ini
Pada pokoknya kawasan Taman Budaya yang dibelah sebuah sungai dari timur ke barat ini dibagi menjadi 3 lokasi antara lain :
Art Centre Bali telah berumur 44 tahun
Taman Budaya terletak di Jl. Nusa Indah kurang lebih 2 km ke arah timur dari pusat kota Denpasar. Taman Budaya awalnya merupakan sebuah proyek Pengembangan Pusat Kesenian Bali di Denpasar yang dibentuk pada tahun 1969 (telah berumur 44 tahun) bertujuan untuk melestarikan kekayaan seni budaya daerah Bali. Proyek ini merupakan gagasan dari almarhum Prof.Dr. Ida Bagus Mantra, yang kemudian memberikan mandat kepada seorang arsitektur terkemuka ,Ida Bagus Tugur, untuk membangun kawasan ini
Pada pokoknya kawasan Taman Budaya yang dibelah sebuah sungai dari timur ke barat ini dibagi menjadi 3 lokasi antara lain :
- Lokasi Suci/ltenang, meliputi Gedung perpustakaan Widya Kusuma, Pura Taman Beji, Bale Selonding, Bale Pepaosan Amertha Saraswati dan kalangan Ayodya.
- Lokasi Setengah ramai, meliputi arena anak-anak, Bale Gili, Bale Kambang, Jembatan Gajah Mina, Gedung Pameran Utama Mahudara Mandhara Giri Bhuvana, Gedung Krya Sembrani Occaihcrawa, Kalangan Krya Mandala, Bale Wantilan, Patung Kumbakarna Karebut, Studio Patung, Studio Melukis, dan Wisma seniman.
- Lokasi ramai, meliputi Kalangan Angsoka, Kalangan Ratna Kandha, Panggung Terbuka Ardhacandra, Panggung Tertutup Ksirarnawa, Kalangan Madia Mandala, ruang rapat dan kafetaria.
Taman Budaya (Art Centre) senantiasa digunakan pengembangan seni budaya Bali sebagai pusat penyelenggara Pesta Kesenian Bali (PKB) setiap tahunnya pada pertengahan bulan Juni s/d Juli.
- Monumen Bajra Sandhi (Perjuangan Rakyat Bali)
Monumen Bajra Sandhi telah berumur 10 tahun
Monumen ini lokasinya sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali, tepatnya di Lapangan Renon Nitimandala. Monumen dengan luas bangunan 4.900 m2 dan luas tanah 138.830 m2 .ini didirikan untuk mengabadikan semangat perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa dan semangat patriotisme melawan penjajah serta memberi penghormatan kepada para pahlawan. Daya tarik Monumen ini yaitu bangunannya yang megah dengan arsitektur khas Bali.
Monumen dibangun dengan bentuk bajra (genta) yang menjulang tinggi. Secara horizontal, susunan bangunan berbentuk segi empat bujur sangkar simetris dan mengacu pada konsep Tri Mandala, dan secara vertikal, monumen ini juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengacu pada konsep Tri Angga.
Pada lantai tengah monumen ini terdapat 33 buah unit diorama yang berdemensi 2 x 3 meter yang menggambarkan adegan proses masa ke masa kehidupan orang Bali dari jaman batu hingga era tahun 1070 an dan sejarah perjuangan rakyat Bali. Didirikan pada tahun 2003 atau 10 tahun yang lalu.
Monumen Bajra Sandhi telah berumur 10 tahun
Monumen ini lokasinya sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali, tepatnya di Lapangan Renon Nitimandala. Monumen dengan luas bangunan 4.900 m2 dan luas tanah 138.830 m2 .ini didirikan untuk mengabadikan semangat perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa dan semangat patriotisme melawan penjajah serta memberi penghormatan kepada para pahlawan. Daya tarik Monumen ini yaitu bangunannya yang megah dengan arsitektur khas Bali.
Monumen dibangun dengan bentuk bajra (genta) yang menjulang tinggi. Secara horizontal, susunan bangunan berbentuk segi empat bujur sangkar simetris dan mengacu pada konsep Tri Mandala, dan secara vertikal, monumen ini juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengacu pada konsep Tri Angga.
Pada lantai tengah monumen ini terdapat 33 buah unit diorama yang berdemensi 2 x 3 meter yang menggambarkan adegan proses masa ke masa kehidupan orang Bali dari jaman batu hingga era tahun 1070 an dan sejarah perjuangan rakyat Bali. Didirikan pada tahun 2003 atau 10 tahun yang lalu.
b. Obyek Wisata Alam :
- Desa Budaya Kertalangu
Desa budaya kertalangu terletak di Kesiman Kertalangu Denpasar, Desa Budaya Kertalangu adalah salah satu objek dan daya tarik wisata di Kota Denpasar yang memanfaatkan hamparan persawahan sebagai daya tarik utama.
Dengan tersedianya faslitas jogging track sepanjang 4 km, wisatawan dapat menikmati alam dan aktifitas persawahan di tengah Kota. Wisatawan baik mancanegara maupun domestik tertarik mengunjungi kawasan ini karena disamping dapat menikmati alam persawahan, juga dapat menikmati beberapa aktifitas wisata antara lain : wisata kuliner, memancing, berkuda, spa, wisata belanja (shopping), wisata kerajinan dan wisata budaya. Pengambangan Desa Budaya Kertalangu juga merupakan upaya pengembangan kepariwisataan dan pelestarian pertanian di wilayah Desa Kesiman Kertalangu
4. Kecamatan Denpasar Selatan
a. Bangunan Budaya : Ritual Ngaben, Museum Le Mayeur, Pura dan Prasasti Blanjong
-- Pura dan Prasasti Blanjong
Pura dan Prasasti Blanjong telah berumur 1.000 tahun
Pura Blanjong berlokasi di Banjar Blanjong, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Pura ini terdiri dari dua halaman yaitu halaman dalam (jeroan) dan halaman luar (jabaan). Daya tarik Pura Blanjong salah satunya yaitu keberadaan peninggalan arkeologi yaitu prasasti Blanjong.
Prasasti Blanjong adalah sebuah prasasti yang memuat sejarah tertulis tertua tentang Pulau Bali. Prasasti ini terbuat dari batu padas, berbentuk tiang batu atau pilar dengan ukuran tinggi 1,77 m, garis tengah 0,62 meter.
Pada bagian atas berntuk bunga teratai (lotus). Prasasti ini memakai dua bahasa dan dua huruf sehingga disebut prasasti bilingual yaitu disisi barat laut terdapat enam baris tulisan dengan huruf Pranegari dan menggunakan bahasa Bali Kuno (Kawi) dan di sisi tenggara terdapat tiga belas baris tulisan dengan huruf Bali Kuno dan memakai bahasa Sansekerta. Prasasti ini ditemukan oleh Stutterheim sekitar tahun 1930 atau 83 tahun yang lalu.
Pada prasasti ini disebutkan kata Walidwipa, yang merupakan sebutan untuk Pulau Bali. Prasasti ini bertarikh 913 M atau telah berumur 1.000 tahun, dan dikeluarkan oleh seorang raja Bali yang bernama Sri Kesari Warmadewa
Pada prasasti ini disebutkan kata Walidwipa, yang merupakan sebutan untuk Pulau Bali. Prasasti ini bertarikh 913 M atau telah berumur 1.000 tahun, dan dikeluarkan oleh seorang raja Bali yang bernama Sri Kesari Warmadewa
b. Obyek Wisata Alam : Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Hutan Mangrove
- Pantai Sanur
Objek Wisata Pantai Sanur merupakan pantai yang bersejarah karena Pantai ini merupakan pantai tempat mendaratnya pasukan kerajaan Belanda ketika Belanda menyerang wilayah Badung pada waktu zaman penjajahan.
Sanur adalah kawasan resor kelas atas tertua di Bali. Di pantai Sanur dapat dinikmati pantai yang pasirnya hitam dan putih. Di pantai ini bisa dilakukan aktifitas watersport bagi penggemar olahraga air dan juga terkenal sebagai tempat yang untuk menikmati pemandangan matahari terbit di pulau Bali / Sunrise Beach. Jalan utama di Sanur adalah Jalan Danau Tamblingan. Sanur dapat ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit dari bandara Ngurah Rai dengan menggunakan kendaraan roda empat
Selain untuk melihat sunrise, pantai Sanur juga sering di gunakan oleh para fotografer profesional untuk mengambil foto pre wedding dengan background sunrise dan perahu traditional nelayan yang bewarna-warni. Selain itu objek wisata Sanur meyediakan failitas watersport khusus untuk Seawalker ( berjalan dibawah air dengan memberi makan ikan ikan dengan memakai helm khusus)
Museum Le Mayeur telah berumur 76 tahun
Museum Le Mayeur telah berumur 76 tahun
Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis dari Belgia bernama A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. atau saat ini telah 76 tahun yang lalu. Pada tahun 1963 geliat pariwisata Sanur semakin terasa dengan didirikannya Hotel Bali Beach (sekarang Inna The Grand Bali Beach yang merupakan hotel pertama kalinya dibangun di Bali) sekarang telah berumur 50 tahun. Sampai sekarang kawasan ini masih menjadi salah satu tujuan wisata utama di Kota Denpasar.
Dalam upaya meningkatkan daya tarik kawasan pariwisata Sanur, sejak tahun 2006, dilaksanakan Sanur Village Festival yaitu suatu event tahunan yang rutin diadakan di Sanur. Event ini diprakarsai oleh komunitas masyarakat Sanur, melalui Yayasan Pembangunan Sanur dan dudukung oleh Pemerintah Kota Denpasar.
- Hutan Mangrove
Hutan Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai (seperti : tepi pantai, muara laguna (danau dipinggir laut) dan tepi sungai) yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air laut.Hutan mangrove selain memainkan peranan penting dan memiliki beraneka fungsi secara umum seperti melindungi pantai dari gelombang yang tinggi, angin yang kencang dan erosi, juga memiliki peranan penting dalam pengembangan pariwisata khususnya ekowisata.
Ekowisata mangrove terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai, dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit ke arah selatan dari pusat Kota Denpasar. Ekowisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satu fasilitas utama di kawasan ini adalah jambatan kayu yang melintasi hutan mangrove dengan panjang ± 1.850 m. Jembatan ini dimanfaatkan bagi wisatawan untuk berkeliling menikmati lingkungan hutan mangrove. Beberapa aktifitas lainnya yang dapat dinikmati antara lain canoing/rafting di sepanjang kawasan, birdwatching dan aktifitas ekowisata lainnya.Via : wisatanesia dan sumber lainnya Hutan Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai (seperti : tepi pantai, muara laguna (danau dipinggir laut) dan tepi sungai) yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air laut.Hutan mangrove selain memainkan peranan penting dan memiliki beraneka fungsi secara umum seperti melindungi pantai dari gelombang yang tinggi, angin yang kencang dan erosi, juga memiliki peranan penting dalam pengembangan pariwisata khususnya ekowisata.
Culture Heritage
Upacara hari suci masyarakat Hindu di Bali terdiri dari : Hari Raya Galungan dan Kuningan, hari suci Saraswati, Hari Raya Tumpak Landep (Hari Teknologi ala Bali)
Kuliner Heritage
Pusaka kuliner tradisional berupa makanan utama maupun berupa camilan atau makanan kecil ini terbukti bisa jadi "duta" dari makanan tradisional, bahkan dari desa, yang disukai tamu-tamu hotel berbintang di kota Denpasar. Makanan menu Babi guling khas Bali sangat disukai turis asing demikian pula campuran sayuran yang disebut lawar, Nyut Nyut, Ayam Betutu dan sebagainya.
Pusaka kuliner, jajan pasar, kue basah tentu punya kisah sendiri sehingga bisa masuk ke menu sarapan di coffee-shop hotel-hotel berbintang di seluruh tanah air.
Kue mangkok, wajid, klepon, ongol-ongol, ketan, ternyata disukai banyak orang, dari anak-anak, remaja hingga lanjut usia.
Kisah sukses kue basah dan jajan pasar ini ternyata melintas daerah, melintas suku, dari Sabang hingga Merauke.
Ini contoh pusaka kuliner yang berhasil melintas zaman. Entah berapa generasi telah memasak, dan mengembangkannya, dari keterampilan keluarga, rumahan untuk dinikmati sendiri, untuk hidangan acara keluarga, komunitas, hari-hari tertentu. Kini sebagian telah menjadi "industri kecil jajan pasar".