Kota kuno di Kaesong
Sisa-sisa dari sebuah ibukota kuno di Korea, terletak di utara perbatasan antara kedua negara, telah memenangkan tempat di daftar Warisan Dunia UNESCO. Kaesong, ibukota Dinasti Koryo yang memerintah Korea Utara dan Selatan pada tahun 918 hingga 1392.Ada 12 lokasi situs yang masuk warisan dunia.
jembatan Sonjuk di Kaesong yang masuk warisan Dunia
Dilansir Dailymail, Senin (24/6/2013) kesepakatan bahwa kota tersebut masuk dalam daftar warisan UNESCO disetujui dalam pertemuan di Phnom Penh, Kamboja
Warisan Dunia Kaesong terdiri dari 12 lokasi, termasuk reruntuhan istana Manwoldae, sebuah bangunan yang sudah ada sejak 1.000 tahun lalu. Bangunan itu merupakan sekolahan serta terdapat pula makam Raja Kongmin.
"Ini peninggalan budaya berharga, kebanggaan bangsa kita yang menunjukkan sejarah panjang bangsa kita," kata seorang peneliti di Kaesong, Kim Jin Sok.
Kompleks bangunan ini masuk dalam daftar warisan budaya dunia kedua di Korea Utara, setelah sebelumnya kompleks Makam Koguryo di Pyonyang pada 2004.
Sehingga, dengan penambahan tersebut, tercatat sebanyak 13 daftar nama baru masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Warisan Dunia Kaesong terdiri dari 12 lokasi, termasuk reruntuhan istana Manwoldae, sebuah bangunan yang sudah ada sejak 1.000 tahun lalu. Bangunan itu merupakan sekolahan serta terdapat pula makam Raja Kongmin.
"Ini peninggalan budaya berharga, kebanggaan bangsa kita yang menunjukkan sejarah panjang bangsa kita," kata seorang peneliti di Kaesong, Kim Jin Sok.
Kompleks bangunan ini masuk dalam daftar warisan budaya dunia kedua di Korea Utara, setelah sebelumnya kompleks Makam Koguryo di Pyonyang pada 2004.
Sehingga, dengan penambahan tersebut, tercatat sebanyak 13 daftar nama baru masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Songkyongkwan Academy telah berumur 1.000 tahun
UNESCO secara khusus menyebutkan 12 tempat di kota itu yang didirikan pada abad ke-10, yang memiliki makna sejarah penting, antara lain istana, benteng pertahanan, sebuah jembatan -yang diberi nama Jembatan Sonjuk- dan sekolah yang sudah berusia 700 tahun.
Kaesong merupakan ibukota Korea pada masa Dinasti Koryo yang memerintah pada masa tahun 900-an hingga akhir abad ke-14.
Dinasti tersebut dianggap yang pertama kali mempersatukan semenanjung Korea dan memberi identitas pada bangsa Korea.
Mausoleum Raja Gongmin
Dalam pernyataannya, UNESCO mengatakan bahwa peninggalan di Kaesong sebagai testimoni yang luar biasa dari penyatuan peradaban Koryo.
Pada saat pembagian wilayah saat Perang Dunia, Kaesong sempat masuk ke dalam Korea Selatan.Namun sepanjang perang Korea tahun 1950-1953, kota tersebut dikuasai oleh pemerintah Pyongyang dan bertahan di wilayah Korea Utara hingga perang berakhir.
Monumen-monumen tersebut berhasil selamat dari serangan saat perang dan terletak beberapa kilometer dari kawasan industri yang dioperasikan bersama oleh Korea Utara dan Selatan.
Mausoleum Raja Wang Geon, pendiri dinasti Koryo
Mausoleum Raja Wang Geon, pendiri dinasti Koryo
Kegiatan di kawasan industri Kaesong dihentikan setelah Korea Utara menarik para pekerjanya pada bulan April karena ketegangan antara kedua Korea terkait dengan uji coba nuklir Korea Utara.Rencananya akan dibuka kembali dan akan dibicarakan 2 negara di bulan juni 2013.
UNESCO mencatat nama nama yang baru masuk.Nama-nama tersebut antara lain Gunung Etna di Italia, gunung berapi aktif tertinggi di benua Eropa dan Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang. Selain itu, Honghe Hani Rice Terraces.
Saat ini ada 981 properti yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia yang semuanya dipilih berdasarkan nilai-nilai universal yang luar biasa.
Daftar tersebut terdiri dari 759 budaya, 193 alam, dan 29 campuran properti yang berlokasi di 160 negara.
Inggris memiliki 28 daftar nama. Termasuk Stonehenge, Tower of London, Westminster Abbey dan Istana Blenheim. Via : Daily mail & apakabardunia
gamabr video :
gamabr video :