Friday, 7 December 2012

Apakah " Walini City " Bisa Menjadi Ibukota Jawa Barat ?


Pada tahun 2012 , di DPRD berkembang wacana pemindahan ibukota Provinsi Jawa Barat dari Bandung ke Cirebon, tetapi beberapa pihak kurang setuju karena apabila jalan tol Jawa telah selesai, maka Kota Cirebon akan sepi. Wacana pada  tahun 2011 untuk pemindahan ibukota Provinsi Jawa Barat ke Cikalong Wetan perlu ditinjau lagi, mengingat ITB juga akan membuka Kampus Barunya di Walini.
Masing masing telah membuat Masterplan di lokasi yang dipisahkan oleh jalan tol Cipularang dan perlu adanya keterkaitan jaringan jalan untuk kedua kegiatan tersebut.(admin) Lokasi dua kegiatan tersebut masih terletak di Kawasan Megapolitan Bandung. 

Kondisi saat ini, produksi teh Indonesia dari tahun ketahun cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh semakin berkurangnya areal teh akibat konversi ke komoditi lain dan penurunan produktivitas tanaman, sementara harga teh dunia cenderung tetap bahkan menurun.

Indonesia termasuk dalam 5 besar negara penghasil teh di dunia. Hal ini yang menjadi  pertimbangan sebagian areal kebun teh milik PTPN VIII  akan digunakan sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, karena masih memiliki area kebun teh yang luas dan telah dikembangkan sebagai obyek wisata air panas di Bandung Selatan. 


Ibu Kota Provinsi Jabar Pindah ke Cikalong Wetan

5 Agustus 2011
KAWALUYAAN,(GM)- Pemindahan ibu kota Pemprov Jabar ke wilayah Walini Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat bukan hanya wacana. Saat ini Pemprov melalui Dinas Permukiman dan Perumahan (Kimrum) Jabar terus melakukan pembahasan rencana tersebut dengan sejumlah pihak terkait.
Bahkan rencananya selain kawasan ibu kota pemerintahan, di daerah tersebut juga dibangun kota raya terpadu, yakni Kota Raya Walini.
“Saat ini kami masih melakukan pembicaraan dengan PTPN VIII selaku pemilik tanah, karena belum ada kesepakatan yang final. Namun pada dasarnya PTPN sudah setuju jika di lokasi itu akan dibangun Kota Raya Walini,” ungkap Kepala Dinas Kimrum Jabar, Eddy Nasution kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Kawaluyaan Bandung, Kamis (4/8).
Meski belum ada kesepakatan final dengan PTPN, katanya, tapi masterplan Kota Raya Walini sudah dibuat meskipun harus ada penyempurnaan-penyempurnaan. Rencananya di wilayah tersebut akan dibangun berbagai fasilitas seperti perkantoran, mal, pusat bisnis, pasar modern, tempat rekreasi, perumahan, dan pusat pemerintahan.
Dijelaskannya, untuk merampungkan rencana pembangunan Kora Raya Walini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
Apalagi di daerah tersebut akan diintegrasikan dengan pembangunan Kampus Hijau ITB dan Kampung Asia Afrika.
Sementara itu, Kabid Tata Ruang Kimrum Jabar, Bobbi Subroto mengungkapkan pengembangan Walini ini awalnya karena gagasan rencana pembangunan Kampung Asia Afrika. Di kawasan tersebut akan dibangun rumah-rumah dengan desain masing-masing negara anggota KAA.
“Namun belakangan berkembang bahwa ibu kota pemerintah pun akan dikembangkan di sana. Mengingat kondisi Bandung sudah padat. Selain itu untuk mengintegrasikan kantor-kantor dinas Pemprov Jabar yang saat ini banyak tercecer di beberapa lokasi,” ujar Bobbi.
Menurutnya, daerah Walini layak untuk dijadikan kawasan baru karena akses jalannya tidak terlalu sulit sebab dekat Tol Cipularang. Apalagi dalam waktu dekat akan dibangun jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-Cianjur, dan Cianjur-Padalarang. Juga ditambah jalur jaringan kereta api yang sudah ada di sekitar lokasi. (B.96)**


Kota Raya Walini Terintegrasi Kampus Hijau ITB

Pembangunan Kota Raya Walini ternyata terintegrasi dengan rencana pembangunan Kampus Hijau Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun kedua lokasi tersebut terbelah oleh jalan tol Cipularang.

“Selain Kota Raya Walini, ternyata ada rencana ITB membangun Kampus Hijau. Kita pikirkan bagaimana pembangunan kedua tempat itu bisa bersinergi. Soalnya dua rencana kawasan itu terpotong jalan tol Cipularang,” ungkap Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarkim) Jabar Eddy Nasution kepada wartawan di kantornya, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung, Senin (1/8/2011).

Eddy menuturkan, Kota Raya Walini bertempat di kawasan perkebunan Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Sementara Kampus Hijau ITB berada di Panglejar yang masih masuk wilayah Cikalong Wetan.

“Nah kalau sudah terintegrasi, masterplan harus ada penyesuaian. Kita sudah minta waktu untuk melakukan penelitian. Konsepnya kedua kawasan bisa di Maswati saja atau tetap sesuai rencana, namun ada akses penghubung,” ujarnya.

Dalam perkembangan, kata Eddy, Pemprov Jabar ingin melibatkan PT Jasa Sarana. Setelah melakukan survei dan penelitian, PT Jasa Sarana menilai pembangunan Kota Raya Walini dan Kampus hijau ITB disatukan di Maswati.

“Masih ada perbedaan persepsi antara kita dan Jasa Sarana. Kita ingin memanfaatkan lahan yang tidak optimal penggunaannya, sedangkan Jasa Sarana berbeda dengan menyesuaikan kondisi lahan,” jelasnya.Dari : Inilah.com